









Contoh nyata manfaat SIMANDA
Dika, 25 tahun, baru bekerja 2 tahun. Ia sadar kalau masa depan harus dipersiapkan sejak dini.
Dengan bergabung di SIMANDA, ia mulai menyisihkan sebagian penghasilannya.
Hari ini mungkin terasa kecil, tapi 5–10 tahun ke depan, Dika sudah memiliki aset yang siap dipakai untuk biaya pendidikan anak, beli rumah, atau bahkan modal bisnis.
Dika percaya, langkah kecil hari ini adalah pintu menuju kebebasan finansial.
Bu Rina, seorang pemilik usaha kecil, sering khawatir soal masa depan keuangannya.
Setelah mengenal SIMANDA, ia tak hanya menabung, tetapi juga membangun aset jangka panjang.
Sekarang, ia lebih tenang karena tahu bahwa tabungannya bisa menjadi solusi untuk renovasi rumah, pendidikan anak, bahkan dana pensiun.
Baginya, SIMANDA bukan sekadar program, tapi perlindungan masa depan.
Andi, seorang manajer muda, sibuk mengejar karier. Namun ia sadar, tanpa perencanaan, gaji besar pun bisa habis begitu saja.
Dengan SIMANDA, Andi mulai membangun aset keuangan yang jelas arahnya.
Kini ia lebih percaya diri menghadapi masa depan—bukan hanya bekerja keras, tapi juga membangun kekuatan finansial.
Pak Arman dan istrinya baru saja melepas anak sulung mereka masuk kuliah. Mereka sadar, biaya pendidikan hanyalah awal dari banyak kebutuhan besar yang menanti sang anak.
Daripada hanya menabung biasa, mereka memilih mengikutsertakan anak tercinta dalam program SIMANDA. Dengan begitu, sang anak tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga mulai belajar membangun aset masa depan sejak dini secara aktif.
Bagi Pak Arman, inilah warisan berharga: bukan hanya gelar, tapi juga fondasi finansial yang kokoh untuk masa depan anak tercinta.
Pak Budi sudah bekerja puluhan tahun di sebuah perusahaan. Usianya kini mendekati masa pensiun.
Meski akan segera berhenti bekerja, kebutuhan hidup justru semakin besar: biaya kesehatan, rencana ibadah, dan persiapan hari tua yang nyaman. Ia bersyukur mengenal SIMANDA sebelum terlambat. Dengan program ini, Pak Budi mulai membangun aset keuangan yang bisa menopang hidupnya setelah pensiun.
Baginya, pensiun bukan akhir dari produktivitas, tetapi awal dari hidup tenang dengan bekal finansial yang terjamin.
SIMANDA, MEMBANTU KITA & ANAK TERKASIH MEMILIKI ASET KEKAYAAN DENGAN PASTI