Pendahuluan
Cokelat bukan hanya komoditas, tapi juga kisah. Di Jembrana, kisah itu dihidupkan melalui wisata berbasis kakao. Petani, UMKM, wisatawan, dan pelaku kreatif bertemu dalam satu arena: agro-eduwisata kakao. Inilah strategi mengangkat nilai tambah—dengan menjual rasa dan cerita kepada dunia. Wisata ini menjadi jalan baru untuk hilirisasi kakao yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
7.1. Konsep Agrowisata Kakao Jembrana
Wisata kakao di Jembrana dirancang sebagai kombinasi antara pengalaman edukatif, budaya, dan kuliner:
- Tur kebun kakao: wisatawan diajak melihat langsung proses budidaya kakao organik.
- Workshop fermentasi dan roasting: pelatihan langsung oleh petani ahli.
- Cokelat-making experience: pengunjung dapat membuat cokelat batangan sendiri.
- Kafe & toko oleh-oleh "Cobana": menjual produk olahan lokal.
Semua kegiatan ini dikemas dalam suasana alam terbuka dan budaya khas Bali, menciptakan pengalaman yang otentik dan tak terlupakan.
7.2. Lokasi dan Daya Tarik Utama
Beberapa titik destinasi wisata kakao unggulan di Jembrana:
- Desa Kaliakah: dekat pabrik pengolahan Cobana, lengkap dengan fasilitas edukasi dan tur kebun.
- Desa Nusasari: cocok untuk trekking, cocok dipadukan dengan eco-tourism dan homestay petani.
Daya tarik utama:
- Pemandu wisata dari petani lokal yang penuh cerita.
- Suvenir langsung dari hasil panen.
- Interaksi langsung dengan proses pengolahan cokelat.