K
I
S
A
H
R
A
S
U
L
U
L
L
A
H
S
A
W
Kisah Nabi Muhammad SAW adalah sejarah satu-satunya yang pernah Allah ciptakan. Dunia tidak akan pernah melihat lagi kisah sejarah seperti yang pernah terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW .
Kisah Nabi Muhammad SAW ini adalah kisah sejarah yang paling besar dan paling agung yang pernah terjadi.
Peradaban manusia berubah dengannya. Sejarah Rasulullah SAW sarat dengan berbagai rahasia dan perkara tersirat yang sedetik darinya pun cukup berharga untuk dinukil untuk menjadi bacaan dan panduan kepada umat Islam dan manusia seluruhnya.
Alangkah ruginya apabila kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW tidak tau kehebatan perjuangan Rasulullah saw. Perjuangan Baginda SAW penuh hikmah untuk umat akhir zaman yang perlu direnungkan, diangkat dan disebarluaskan kepada umat yang mendamba kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
KISAH RASULULLAH ﷺ
Bagian 131.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 131* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Kekuatan Keyakinan Rasulullah* Rintangan demi rintangan terus diatasi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau terus berusaha memperbaiki kehidupan islami yang sedang dibangun bersama pengikutnya. Salah satu rahasia besar kesuksesan beliau adalah keyakinan yang amat kuat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Suatu ketika dalam perang Dzatur riqa di tengah perjalanan yang begitu melelahkan, pasukan muslimin menemukan sebuah pohon rindang. Para sahabat meminta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam beristirahat di bawah pohon itu, sementara mereka sendiri berpencar mencari tempat berlindung dari sengatan matahari. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menggantungkan pedangnya di pohon tersebut dan tertidur. Tiba-tiba muncullah seorang musyrik. Dengan cerdik ia berjalan tenang seolah-olah dirinya merupakan bagian dari pasukan muslim. Ditujunya tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berteduh, lalu dengan cepat ia mengambil pedang Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam dan menodongkannya ke dada beliau. "Apakah engkau takut kepadaku?" seringai orang itu. "Tidak," jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tegas dan tenang. Orang itu merasa heran karena sudah pasti sesaat lagi ia akan menusukkan pedangnya. "Lalu siapa yang bisa melindungimu dari tindakanku?" "Allah!" Jawab rasulullah mantap. Seketika itu juga, orang musyrik itu gemetar, pedangnya terlepas dan tanpa daya ia duduk di hadapan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dengan tangkas, beliau segera mengambil kembali pedangnya dan mengacungkannya ke dada orang itu. "Sekarang siapa yang bisa menghalangimu dari diriku?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Orang itu menjawab, "Jadilah sebaik-baik orang yang menjatuhkan hukuman." Beliau bersabda, "Kalau begitu bersaksilah bahwa tiada ilah selain Allah dan bahwa aku adalah Rasulullah. "Aku berjanji kepadamu untuk tidak memusuhimu dan tidak akan bergabung bersama orang-orang yang memusuhimu," kata orang itu. Beliau memanggil para sahabatnya dan menceritakan apa yang telah terjadi. Beliau sama sekali tidak memarahi orang itu. Bahkan beliau melepaskan orang itu yang kemudian pulang dan berkata kepada kaumnya, "Aku baru saja menemui orang yang paling baik." Keyakinan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berasal dari kekuatan cinta kepada Allah. Beliau berdoa, "Ya Allah aku memohon dan meminta agar aku selamanya mencintaiMu, dan mencintai orang yang cinta kepadaMu serta mencintai pekerjaan yang dapat membawa aku untuk mencintaiMu. Ya Allah, jadikanlah cinta kepadaMu itu lebih daripada aku mencintai diriku dan keluargaku dan lebih dari rinduku pada air yang tawar pada kala panas. *Umroh Qadha* Tidak terasa setahun sudah berlalu sejak perjanjian Hudaybiah disepakati. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam segera memanggil para sahabat agar siap-siap berangkat melakukan umratul qadha atau umroh pengganti. Seruan itupun disambut dengan penuh semangat. Kali ini 2000 sahabat berangkat dengan mengenakan pakaian ihram. Mereka tidak membawa senjata kecuali pedang yang disarankan. Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tetap waspada terhadap penghianatan, karena itu beliau memerintahkan Muhammad bin Maslamah memimpin 100 pasukan berkuda untuk berangkat mendahului rombongan haji. Kaum muslimin berangkat ke Mekkah dengan hati penuh Rindu untuk bertawaf di sekeliling Ka'bah. Kaum Muhajirin sudah terlalu lama menunggu untuk melihat lagi tempat mereka dilahirkan. Mereka ingin lagi menghirup udara tanah suci yang harum dengan penuh rasa hormat dan Syahdu. Mereka ingin menyentuh bumi suci yang penuh berkah tempat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasalam dilahirkan dan tempat Wahyu pertama diturunkan. Sesuai dengan perjanjian Hudaybiah, ketika orang-orang Quraisy mengetahui kedatangan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya mereka segera keluar dari Mekah. Penduduk Mekkah mendirikan tenda tenda di bukit-bukit sekitar Mekah dari bukit Abu Qubais atau dari Hiro. Mereka melihat dengan penuh rasa ingin tahu bekas kawan-kawan mereka yang dulu pernah mereka usir. _*Bersambung*_Bagian 132.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 132* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد Akhirnya saat yg dinanti oleh para sahabat pun tiba..... Mereka memasuki masjidil haram....... Begitu Ka'bah terlihat kaum muslimin serentak berseru, "Labbaik, Labbaik!"...... Allahuakbar......... Di depan Ka'bah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membiarkan lengan kanan atasnya terbuka sambil mengucapkan, "Ya Allah berikanlah rahmat kepada orang yang hari ini telah memperlihatkan kemampuan dirinya." Kemudian beliau menyentuh Hajar Aswad (batu hitam) dan berlari-lari kecil. Setelah menyentuh Rukun Yamani di sudut selatan, beliau melakukan perjalanan biasa sampai kembali menyentuh Hajar Aswad, kemudian berlari-lari lagi berkeliling sampai tiga kali dan selebihnya berjalan biasa. Setiap kali beliau berlari, 2000 sahabat ikut berlari-lari, setiap kali Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan merekapun serentak ikut berjalan. Semua ini sangat mempesona orang-orang Quraisy, hilanglah anggapan mereka bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan sahabatnya adalah orang-orang yang lemah dan dalam keadaan sulit. Gerak kaum muslimin di umrah Qadha itu menunjukkan siapa golongan yang mulia. Bukanlah disebut mulia orang yang berumah besar dan berkendaraan mewah. Orang yang mulia adalah orang yang memba gun umat, membuka selubung kebodohan, memberi peringatan, menuntut hak yang terampas, memberi ingat dari lalai. Itulah orang yang mulia, meski tempat tinggalnya hanya gubuk buruk dan pakaiannya hanya baju bertambal. Setelah selesai thawaf, beliau shallallahu alaihi wasallam melakukan Sa'i antara Safa dan Marwah. Setelah selesai melakukan Sa'i, sementara hewan hewan kurban berada di Marwah, beliau berkata, "Di sinilah tempat menyembelih hewan qurban dan setiap tempat di Mekkah dapat dijadikan tempat untuk menyembelih hewan qurban." Kemudian beliau menyembelih hewan qurban dan mencukur rambut di Marwah. Demikian pula kaum muslimin, mereka melakukan seperti apa yang beliau lakukan. Setelah itu, beliau mengutus orang-orang agar pergi ke Ya'jaj untuk menggantikan orang-orang yang telah diberi tugas menjaga persenjataan, agar mereka dapat melaksanakan manasik umroh. Mereka kemudian datang dan melaksanakan manasik. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tinggal di Mekah selama tiga hari. Pagi-pagi pada hari keempat orang-orang musyrik mendatangi Ali dan berkata, _"Katakanlah kepada sahabatmu agar meninggalkan tempat kami, karena waktunya sudah habis."_ Maka seauai dg perjanjian Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam beserta rombongan keluar meninggalkan Mekah dan singgah di Saraf. Ketika hendak keluar meninggalkan Mekah mereka diikuti oleh putri dari Hamzah yang berjalan sambil memanggil, "Paman ......! Paman ......!" Kemudian ia dihampiri dan diambil oleh Ali. Dan dibawa ke madinah...... _(sesampai di Madinah)_ Ali, Ja'far dan Zaid berebut untuk mengurus putri hamzah yg dibawa ali dari mekkah. Namun Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam memutuskan bahwa yang berhak untuk mengurusnya adalah Ja'far, karena istri Ja'far adalah saudara dari ibu putri Hamzah tersebut (saudara perempuan ibu sama kedudukannya dengan ibu) *Fase kehidupan islam mengalami 4 macam zaman* 1. Ketika umat islam suka dengan dakwah. Saat itu rasulullah dann para sahabatnya sangat gencar berdakwah. Sehingga dg dakwah mereka mampu menguasai 2/3 dunia. 2. Ketika umat islam cinta dan menggeluti ilmu pengetahuan. Sehingga masa itu ditemukan berbagai ilmu pengetahuan yg sangat2 penting dan berguna. Ada imam2 fiqih, ahli astronomi, ahli kedokteran seperti ibnu khaldun, ada ibnu shina dan ilmuwan2 muslim lainnya. 3. Ketika ummat islam cinta kepada ibadah. Sehingga waktu itu banyak para wali2 allah yg karena hebatnya ibadah mereka mendapatkan karomah yg sangat luarbiasa. 4. Ketika ummat islam cinta kepada dunia. Dan inilah masa yg kita lalui saat ini. Sehingga karena sangat mencintai harta, mereka tidak perduli lagi dg dakwah, tidak peduli lagi dg ilmu agama, tidak peduli lagi dg ibadah, sehingga ummat islam menjadi terpuruk dan menjadi bulan2an kaum kafir. _*Bersambung*_.Bagian 133.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 133* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Kesan yg dibawa kaum muslimin* Dalam masa 3 hari di Mekkah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menikah dengan seorang wanita bernama Maimunah. Usianya 26 tahun. la adalah Bibi Khalid bin Walid. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ingin sekali mengundang orang-orang Quraisy dalam pesta pernikahannya. Namun orang-orang itu menolak dan meminta beliau bersama para sahabatnya keluar dari Makkah karena waktu yang disepakati telah habis. Maka, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnyapun berangkat pulang ke madinah. Diam2 banyak orang kafir quraisy yg menyimak tingkah laku dan perbuatan kaum muslimin selama di mekkah. Mereka ingin tahu, apa saja yg mereka lakukan dg islam agama baru yg mereka terima dari Muhammad..... Salah satu yg memperhatikan gerak gerik kaum muslimin adalah Khalid bin al-Walid..... Perbuatan kaum muslimin yang menjauhi minuman keras, tidak berbuat maksiat dan tidak rakus dalam hal makan minum membuat hati Khalid bin Walid sangat tertarik. Ditambah lagi bibinya sendiri telah menikah dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Khalid berkata kepada kawan-kawannya, _"Sekarang sudah nyata bagi orang yang berpikiran sehat bahwa Muhammad bukan tukang sihir, juga bukan seorang penyair. Apa yang dikatakannya adalah firman Tuhan alam semesta ini. Setiap orang yang mempunyai hati nurani berkewajiban menjadi pengikutnya."_ Ikrimah bin Abu Jahal ngeri mendengarnya. Dia langsung berkata, "Khalid, bukankah para pengikut Muhammad telah melukai ayahmu, juga membunuh paman dan sepupumu? Demi Allah, aku tidak akan masuk Islam dan berkata-kata seperti itu!" *Islamnya Khalid bin Walid* Mendengar omongan ikrimah, maka khalid tidak goyah dalam menaruh perhatian pada islam..... "Itu hanya semangat jahiliyah. Tetapi sekarang, setelah kebenaran itu bagiku sudah jelas, demi Allah, aku akan mengikuti agama Islam sebagai jalan hidupku. .....!" Tegas khalid bin al-walid.. Mendengar kejadian ini, para pemimpin quraisy mulai panik. Termasuk Abu Sufyan....... Abu Sufyan kemudian memanggil Khalid, "Benarkah apa yang kudengar tentang engkau? Bahwa engkau akan memeluk islam dan meninggalkan agama nenek moyang kita..? Wahai walid...?......." "Benar...." jawab khalid tegas.... Ketika Khalid membenarkannya,........ Abu Sufyan memerah wajahnya, "Demi Latta dan Uzza, kalau itu benar, niscaya engkaulah yang akan kuhadapi sebelum Muhammad!" Khalid dg tenang menjawab. ..... "Dan memang itulah yang benar, dan apapun yang akan terjadi," Seketika itu juga. ....... Kemarahan Abu Sufyan meledak. Ia maju hendak menyerang Khalid. Namun lkrimah menahannya seraya berkata, "Sabar Abu Sufyan, seperti engkau, aku juga khawatir kelak akan mengatakan sesuatu seperti kata-kata Khalid itu dan ikut ke dalam agamanya." "Kamu akan membunuh Khalid karena pandangan hidupnya itu, padahal mungkin kelak seluruh Quraisy sependapat dengan dia. Sungguh aku khawatir jangan-jangan sebelum bertemu Muhammad lagi tahun depan, seluruh Mekkah sudah menjadi pengikutnya!" Masyaa Allah....Ikrimah... Ternyata bukan Khalid saja yg tertarik untuk mengikuti ajaran islam. ..... Ternyata putra seorang gembong kafir pun, jg melihat cahaya islam itu.... *Khalid panglima perang tak terkalahkan* Sejak menjadi seorang muslim, sejarah hampir tidak pernah mencatat kekalahan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. Bahkan Ketika menghadapi 240.000 pasukan Romawi, pasukan muslim yang lebih jauh lebih kecil jumlahnya menjadi ragu. Khalifah Abu Bakar berkata, "Demi Allah, semua kekhawatiran keraguan mereka akan disembuhkan dengan kedatangan Khalid!" Allahuakbar........ *_Bersambung_*.Bagian 134.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 134* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى l مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Perang Mu'tah* Tanpa ragu dan tanpa menunggu lama lagi,.......... Khalid bin Walid segera pergi ke Madinah dan menggabungkan diri dengan kaum muslimin. Dan ternyata........Tidak lama kemudian menyusul pula dua orang pembesar Quraisy Amru bin Ash dan Utsman bin Thalhah, mereka diikuti juga oleh banyak penduduk Mekkah yg ikut berbondong2 datang ke madinah dan menyatakan keislaman.... Allahuakbar...... Kemenangan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam terhadap Mekah tampaknya tinggal menunggu waktu. Namun sebelum itu terjadi, ada peristiwa yg sangat mengejutkan rasulullah dan kaum muslimin. .... 15 orang utusan dari para sahabat terkemuka yang dikirim ke perbatasan Syam dibunuh oleh pihak Romawi. Maka pada bulan Jumadil Awal tahun ke-8 Hijriyah atau 629 masehi Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memanggil tiga ribu prajurit pilihan. Untuk menyerang Romawi yg sdh keterlaluan. .. Beliau menyerahkan tampuk kepemimpinan pasukan kepada Zaid bin Haritsah sambil bersabda, "Kalau Zaid gugur maka Ja'far bin Abu Tholib yang memegang tampuk kepemimpinan, dan jika Ja'far gugur maka Abdullah bin Rawahah yang memegang tampuk kepemimpinan." Pasukan berangkat diiringi doa dan ucapan selamat dari masyarakat ramai. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam turut mengantar sampai ke luar kota dan berpesan, _"Jangan membunuh wanita, bayi, orang orang buta, dan anak-anak. Jangan menghancurkan rumah-rumah atau menebangi pepohonan. Allah menyertai dan melindungi kalian. Semoga kalian kembali dengan selamat."_ Zaid bin Haritsah merencanakan untuk menyergap musuh dengan tiba-tiba. Namun ketika tiba di Ma'an mereka amat terkejut. Syuhrabil gubernur Heraklius telah menghimpun pasukan yang terdiri atas orang-orang Yunani dan orang-orang Arab. Heraklius sendiri mengerahkan pasukan Romawi untuk membantu pasukan lawan yang tengah menanti pasukan muslimin yang berjumlah 200.000 orang!!... kaum muslimin yg hanya berjumlah 3000 orang akan melawan 200.000 lebih pasukan musuh dg persenjataan perang tercanggih di masa itu... Melihat kekuatan musuh yg sebegitu dahsyatnya, terbesit keraguan dalam hati para panglima perang kaum muslimin. .. Para pemimpin tentara muslimin agak ragu. Apakah mereka harus maju atau melapor dan meminta bala bantuan dari Madinah. Namun, Abdullah bin Rawahah yang terkenal sebagai ksatria dan pemberani berkata, _"Saudara-saudara apa yang tidak kita sukai justru itu yang kita cari sekarang ini yaitu mati syahid."_ _"Kita memerangi musuh itu bukan karena perlengkapan, bukan karena kekuatan juga bukan karena jumlah orang yang banyak, melainkan kita memerangi mereka hanyalah karena agama, juga yang dengan itu Allah telah memuliakan kita."_ _"Oleh karena itu marilah kita maju. Kita akan memperoleh satu dari dua pahala ini menang atau mati syahid."_ Kata-kata Abdullah bin Rawahah ini melambungkan semangat pasukan muslimin. ..... "Ibnu Rawahah memang benar!" "Allahuakbar.......!!!!" Teriak para prajurit muslim. ..... Ini adalah pasukan terbesar yg dihadapi pasukan muslim dalam peperangan. .... Sampai2 perbandingan tentara nya 1 : 67... Abdullah bin Rawahah ini adalah seorang penulis dan penyair yang untaian syair-syairnya meluncur dari lidah yang kuat dan indah didengar. Semenjak memeluk Islam dibuktikannya kemampuan bersyair itu untuk Islam. Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam menyukai dan menikmati syair-syairnya dan sering beliau minta Abdullah untuk lebih tekun lagi membuat syair. *_Bersambung_*.Bagian 135.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 135* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Gugurnya Tiga Pahlawan* Di daerah yg bernama Masyarief, kedua pasukan bertemu. Tempat itu adalah daerah kekuasaan romawi. Dan lokasi tersebut sangat2 tidak menguntungkan bagi pasukan muslim. Namun dengan cerdik, pasukan muslim membelok ke Mu'tah. Tempat itu dianggap jauh lebih baik sebagai tempat bertahan. Di Mu'tah inilah tempat terjadinya pertempuran maha dahsyat yang jarang disaksikan sejarah karena jumlah kedua pasukan berbeda begitu jauh. Biasanya apabila 2 kerajaan bertemu dalam peperangan, apabila salah satu pihal merasa tidak mampu melawan karena berbagai hal, maka perang tidak akan terjadi. Pihak yg tidak mampu melawan akan membatalkan peperangan. Karena yakin apabila diteruskan pun akan sia2. Tapi berbeda dg pasukan muslim..... Bahkan perbandingan 1 orang muslim akan menghadapi 67 pasukan kafir pun, mereka tidak mundur dan tidak gentar. Akhirnya pertempuran pun pecah........... Zaid bin Harisah bertempur dengan gagah berani. Saat itu hampir tidak ada satu pahlawan pun yang bisa menyaingi kehebatannya. Ia bertempur dan bertempur sampai akhirnya sepucuk tombak menghantamnya dengan telak. Zaid bin Haritsah jatuh ke tanah dan gugur sebagai syuhada. Sesuai dengan pesan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, Ja'far bin Abu Tholib mengambil bendera Zaid dan maju memimpin pasukan. Usia Kakak Ali bin Abi Tholib ini baru 33 tahun. Ja'far benar-benar pemuda tampan cerdas dan berani. Ia maju dan bertempur dengan semangat menyala bagai api yang mengamuk. Ketika tangan kanannya ditebas hingga putus Ja'far meraih bendera dengan tangan kiri namun tidak lama kemudian tangan kiri ini juga lepas karena sabetan pedang. Dengan kekuatan yang tersisa Ja'far mempertahankan bendera dengan kedua pangkal lengannya yg masih ada sampai seorang prajurit Romawi membelah tubuh Ja'far. Pemuda tampan ini gugur. Ibnu Umar yang saat itu bertempur di sampingnya mengatakan, "Kuhitung ada 50 luka di tubuhnya, namun tidak satupun yang terdapat di bagian punggung." Artinya ja'far terus maju, maju dan menyerang..... Sampai syahid.... Kini giliran Abdullah bin Rawahah yang menjadi panglima. Ia yang mengibarkan bendera, tetapi hatinya ragu sejenak sambil berkata, "Oh diriku! Mengapa engkau masih ragu atau terpaksa? Jika pertempuran telah dimulai dan genderang bertalu-talu, mengapa kulihat engkau masih membenci surga?" Kemudian Abdullah bin Rawahah maju dengan gagah sampai akhirnya juga gugur. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,"Zaid dan Ja'far telah diangkat kepadaku di surga di atas ranjang emas. Aku juga melihat ranjang Abdullah, tetapi agak miring dibanding ranjang kedua temannya." "Mengapa Ya Rasulullah?" tanya para sahabat keheranan. "Sebab yang dua orang itu terus maju, tapi Abdullah sempat agak ragu walau ia terus maju juga." Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam tahu benar betapa penting dan berbahayanya perang kali ini. Karena itu beliau sengaja memilih 3 panglima perang yang pada waktu malam bertaqorrub mendekatkan diri kepada Allah, sedang pada siang hari menjadi pendekar pejuang agama. Tiga orang ini tidak berkeinginan kembali karena mereka bercita-cita mati syahid dalam perjuangan. Rasulullah menyampaikan. ........ Di surga.......... Kedua lengan Ja'far yang putus diganti Allah dengan sepasang sayap sehingga Jakfar dapat terbang kemanapun ia mau. Karena itulah Ja'far dijuluki Ath Thayar atau penerbang atau Dzuljanahain atau orang yang memiliki dua sayap. Allahuakbar.... *Khalid bin Walid menjadi komandan* Saat dahsyat kecamuk perang terjadi di mu'tah....... Di Madinah kaum muslimin mendapat gambaran jalannya pertempuran dari wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau bersabda, "Zaid mengambil bendera lalu dia gugur. Kemudian Ja'far mengambilnya dan diapun gugur. Selanjutnya abdullah bin Rawahah mengambilnya dan dia pun gugur..." Saat rasulullah menceritakan hal tersebut, Air mata menetes menuruni kedua pipi Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Melihat rasulullah meneteskan air mata, para sahabat pun menangis pula... Setelah itu beliau bersabda lagi, "Salah satu dari Pedang Allah mengambil bendera itu dan akhirnya Allah memberikan kemenangan kepada mereka." Di Mu'tah, setelah 3 panglima perang gugur semuanya, Tsabit bin Akram meraih bendera sambil berseru, "Saudara-saudara kaum muslimin! Mari kita mencalonkan salah seorang dari kita! Utk menjadi pemimpin pasukan muslim...." "Engkau sajalah." Jawab kaum muslim.. "Tidak saya tidak akan mampu." Bantah akram Setelah diadakan musyawarah singkat....... Kaum muslimin kemudian menunjuk Khalid bin Walid, sang jagoan quraisy dan ahli perang. Yang baru saja memeluk Islam. Khalid mengubah taktik dengan menimbulkan berbagai pertempuran kecil. Ia mengulur ulur waktu sampai tibanya peperangan yg besar....... Sementara itu jg Khalid bertempur dengan gagah sampai 9 pedangnya patah dan yang tersisa hanya sebatang pedang lebar model Yaman. Malam haripun tiba, Khalid bin Walid segera menyusun pasukannya untuk menjalankan strategi baru. Keesokan harinya rencana Khalid itu membuat musuh gentar. Dari kejauhan. ........ Mereka melihat debu bertebangan tanda adanya pergerakan pasukan besar yang datang dari mana-mana di belakang pasukan muslim. "Mereka mendapat bantuan besar!" seru orang-orang Romawi penuh kepanikan... Padahal yang tampak sebagai gerakan pasukan besar itu adalah akibat strategi Khalid yang menarik pasukan depan ke belakang dan menaruh pasukan belakang ke depan pasukan yang berada di belakang itu. Perputaran pasukan inilah yg menyebabkan debu membumbung tinggi seolah2 ada pasukan besar yg akan menyerang pasukan romawi. ... Mereka berpencar dan melakukan gerakan seolah-olah datang pasukan besar dari Madinah. Setelah bertempur dengan saling mengintip kekuatan, pelan-pelan Khalid bin Walid menarik mundur pasukannya dengan tetap mempertahankan susunan tempur. Akhirnya. ......... Pasukan Romawipun mengundurkan diri dengan perasaan lega. Kalau 3.000 orang saja sudah sedemikian tangguh, apalagi jika pasukan bantuannya datang, demikian pikir mereka. Alhamdulillah perang pun usai...... Boleh dibilang dalam perang ini tidak ada yg menang maupun kalah..... Pasukan muslim berangkat pulang dg penuh kegembiraan karena telah berhasil memberikan pukulan telak kepada sebuah raksasa penguasa bumi waktu itu. *_Bersambung_*.Bagian 136.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 136* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Dampak Pertempuran Mu'tah* Di Madinah...... Sementara itu rasa haru memenuhi hati Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam karena gugurnya ketiga panglima muslim. Rasulullah ditemani para sahabatnya pergi ke rumah Ja'far dan melihat istrinya Asma bin Umair sedang membuat adonan roti sementara itu anak-anaknya sudah dimandikan diminyaki dan dibersihkan. Saat itu Asma belum tahu nasib yang menimpa suaminya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memeluk dan mencium anak-anak Ja'far dengan air mata berlinang. _"Ya Rasulullah demi ayah bundaku,"_ tanya Asma gelisah. _"Mengapa anda menangis? Apakah ada hal-hal yang menimpa Ja'far dan kawan-kawannya?"_ _"Ya hari ini mereka gugur,"_ jawab Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dengan air mata yang semakin deras. Maka menangislah Asma dengan begitu sedih sehingga para wanita berdatangan menghiburnya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pulang dan berkata kepada para istrinya, _"Keluarga Ja'far jangan dilupakan buatkan makanan untuk mereka. Mereka sekarang dalam kesusahan"._ Kemudian ketika dilihatnya putri Zaid bin Haritsah datang, beliau membelainya sampai menangis. Ketika para sahabat bertanya, _"Mengapa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangisi para syuhada yang masuk surga?"_ Rasulullah menjawab bahwa itu adalah air mata seseorang yang kehilangan sahabatnya. *Dari perintah Rasulullah utk membuat makanan bagi keluarga Ja'far, dari sinilah timbul sunnah, apabila ada saudara muslim berduka karena kematian salah satu keluarga nya, maka sunnah bagi kita utk membuatkan makanan utk keluarga yg berduka. Bukannya kebalik seperti kebanyakan tempat kita, justru keluarga yg berduka malah kebebanan utk membuat makanan utk tamu2 yg datang... bahkan sampai beberapa hari.......* Pasukan romawi mundur. .. Dan pasukan muslim yg dipimpin Khalid bin Walid pun menarik diri. Demi menghindari korban yg lebih banyak. Di Madinah orang-orang tidak menyetujui penarikan mundur itu. Pasukan Khalidpun dicemooh, _"Hai orang-orang pelarian! Kamu lari dari jalan Allah!"_ Namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, _"Mereka bukan pelarian melainkan orang-orang yang akan tampil kembali, Insyaallah."_ Sementara itu pertempuran Mu'tah telah menimbulkan rasa kagum yang luar biasa di kalangan suku-suku Arab kepada kaum muslimin. Selama ini, mereka menganggap siapapun yang berniat memusuhi Romawi sama saja dengan mencari mati. Namun melihat pasukan kecil muslim mampu bertempur dan bisa mengundurkan diri tanpa kerugian besar membuat mereka yakin bahwa pasukan muslim pasti mendapat pertolongan Allah dan pemimpin mereka benar-benar utusan Allah. Maka berbondong-bondonglah Bani Sulaim, Asyja, Ghafatan, Fazarah, dan lainnya masuk Islam. Padahal sebelumnya mereka sangat keras memusuhi Islam. Allahuakbar........ Dan kepada keluarga para syahid....... Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam amat prihatin dengan anak-anak Ja'far karena beliau penyayang anak-anak dan sering memberi mereka nasehat. Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam pernah menasehati seorang anak yang sedang berjalan dengan ayahnya, _"Ingatlah kamu jangan berjalan di depannya, dan kamu jangan melakukan perbuatan yang dapat membuatnya mengumpatmu karena marah, dan kamu jangan duduk sebelum ia duduk, dan kamu jangan panggil ia dengan namanya._ *_Bersambung_*.Bagian 137.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 137* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Quraisy Melanggar Perjanjian Hudaibiyah* Belum usai berkabung nya rasulullah atas gugur nya para syuhada di Mu'tah...... Mendadak terjadilah peristiwa menggemparkan. Suatu malam, Bani Bakr yang merupakan sekutu orang Quraisy menyerang musuh lamanya, Bani Khuza'ah. Sedangkan Bani Khuza'ah adalah sekutu kaum muslimin. Saat itu, Bani Khuza'ah tengah tertidur lelap di pangkalan air milik mereka sendiri yang bernama Al Watir. Setelah perjanjian Hudaybiah, Bani Bakr segera memihak Quraisy, sedangkan Bani Khuza'ah menggabungkan diri dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Serangan mendadak itu membuat Bani Khuza'ah terdesak dan kewalahan. Dalam pertempuran itu, diam-diam pihak Quraisy harus membantu Bani Bakr. Padahal itu merupakan pelanggaran besar terhadap perjanjian hudaybiyah. Rupanya orang Quraisy sudah tidak takut lagi kepada kaum muslimin. Mereka mengira, kaum muslimin sudah hancur dalam pertempuran Mu'tah. Bani Khuza'ah lari berlindung di sekitar Ka'bah. Di tempat itu orang-orang Bani Bakr sendiri mengingatkan pemimpin mereka untuk tidak meneruskan perang di tanah suci Kabah. "Wahai Noufal, kita sudah memasuki tanah suci. Ingat Tuhanmu, Tuhan mu!" Teriak para anggota Bani Bakr kepada pemimpinnya... Agar mengurungkan niatnya menumpahkan darah di tempat suci itu... Namun Noufal bin Muawiyah Ad Diali, pemimpin sekaligus pencetus serbuan ini, menjawab dengan kasar, "Tidak ada Tuhan pada hari ini wahai Bani Bakr! Lampiaskan dendam kalian. Demi Allah, kalau perlu kalian boleh mencuri di tanah suci. Apakah kalian tidak ingin melampiaskan dendam di tanah suci?" Akhirnya Bani Khuza'ah baru benar-benar bisa menyelamatkan diri dari pembantaian bani bakr, setelah mereka mundur dan meminta perlindungan di rumah keluarga Budail Bin Warqa Al khuza'i. Setelah itu tanpa menunggu lebih lama lagi, Amr bin Salim Al khuza'i cepat-cepat pergi ke Madinah menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Setelah menempuh perjalanan panjang. ..... Akhirnya. .. Ia bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan beberapa sahabat di dalam masjid. Di tempat itu ia membacakan syair. _"Ya Robbi, aku mengingatkan Muhammad dan menyeru akan persahabatan ayah kami dan ayahnya pada masa lalu......"_ _"Quraisy telah menghianatimu dalam perjanjian....."_ _"Mereka mendesak hingga ke Ka'bah dan membunuh kami saat sedang ruku dan sujud kepada Ilahi."...."_ Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya terkejut dengan kehadiran Amr bin Salim. Kemudian beliau bersabda, _"Engkau pasti akan dibela wahai Amir bin Salim."_ Saat itu muncul awan mendung di langit, beliau melanjutkan bersabda, _"Mendung ini akan memudahkan pertolongan bagi Bani Kaab"_ (sebutan lain untuk Bani Khuza'ah)" Allah menurunkan wahyu kepada Rasulullah. .. Yg tercantum Dalam Al Quran surat Al Anfal ayat 55-56, Allah berfirman, إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ. الَّذِينَ عَاهَدْتَ مِنْهُمْ ثُمَّ يَنْقُضُونَ عَهْدَهُمْ فِي كُلِّ مَرَّةٍ وَهُمْ لَا يَتَّقُونَ _*"Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah orang kafir karena mereka tidak beriman. (yaitu) orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu. Kemudian setiap kali berjanji, mereka menghianati janjinya, sedang mereka tidak takut (kepada Allah)."*_ *_Bersambung_*.Bagian 138.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 138* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Menghancurkan Berhala-berhala lain* Penaklukan Mekah terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-8 Hijriyah. Allah memberikan kemenangan besar kepada kaum muslimin justru pada saat mereka tengah menunaikan ibadah shaum. Lima hari sebelum Ramadhan berakhir. Rasulullah ﷺ mengirim Khalid bin Walid beserta 30 penunggang kuda untuk menghancurkan berhala-berhala Uzza di Nakhlah. Berhala ini milik Quraisy dan Bani Kinanah. Khalid merobohkannya, kemudian kembali. Namun Rasulullah ﷺ bertanya, "Apakah engkau melihat sesuatu?" "Tidak," jawab Khalid "Kalau begitu, engkau belum benar-benar merobohkannya. Kembali lagi ke sana dan robohkan!" demikian sabda Rasulullah ﷺ. Dengan perasaan bergejolak, Khalid kembali sambil menghunus pedang. Namun, ketika sampai di tujuan, Khalid dihadang seorang wanita berkulit hitam tanpa baju yang menggeraikan rambut. Orang-orang menjerit melihat tingkah wanita. Khalid segera menebasnya sampai mati. Ketika ia kembali ke Mekkah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Dulu aku mengira kalau-kalau Uzza akan disembah selama-lamanya di negeri kalian ini." Selain itu Amr bin Ash juga diutus untuk menghancurkan berhala Suwa' milik Bani Hudhail di Ruhath. Ketika Amir bin Ash tiba di sana, penjaga Suwa' bertanya, "Apa maumu?" "Aku diperintahkan Rasulullah ﷺ untuk menghancurkan Suwa'" "Engkau tidak akan sanggup!" jawab penjaga sambil melotot. "Mengapa?" tanya Amr bin Ash geram. "Karena engkau akan dihalangi!" seru penjaga dengan yakin. "Hingga detik ini, engkau masih juga berada dalam kebatilan!" seru Amr bin Ash gemas. "Celakalah engkau. Apakah engkau pikir berhala itu bisa mendengar dan melihat?" Kemudian Amr bin Ash menghancurkan Suwa' sampai berkeping-keping. Setelah itu, ia bertanya kepada penjaga, "Bagaimana menurut pendapatmu?" "Kalau begitu, aku pasrah kepada Allah", jawab penjaga. Sa'ad bin Zaid beserta 20 pasukan diutus Rasulullah ﷺ untuk menghancurkan Manat. Berhala itu dulunya milik suku Aus, Khazraj, Ghassan, dan lainnya. Di tempat itu juga muncul dukun wanita berkulit hitam yang bertelanjang sambil mengutuk Sa'ad. Sa'ad membunuhnya dan menghancurkan berhalanya. Sungguh tak layak berhala disembah, karena Allah Maha Kaya. Dialah yang memiliki kerajaan bumi dan langit beserta bintang-bintang, bulan-bulan, asteroid-asteroid, komet-komet, dan segala yang ada di alam semesta ini *Ancaman Hawazin dan Tsaqif* Kini kaum Muhajirin sudah tenang. Mereka dapat kembali ke rumah mereka dan dapat berhubungan lagi dengan keluarga mereka di Mekah yang sekarang telah memeluk islam. Hati semua orang sudah yakin bahwa islam telah meraih kemenangan. Namun setelah 15 hari Fathu Mekah, tiba tiba tersiar berita yang membuyarkan semua harapan perdamaian. Kabilah Hawazin dan Tsaqif yang tinggal di pegunungan tidak jauh dari Mekah sudah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kaum Muslimin. Pasukan Hawazin dipimpin oleh Malik bin Auf. Ia membawa serta semua harta, wanita, dan anak-anak. Seorang tua bijaksana yang sudah buta, Duraid bin Ash Shima bertanya, "Mengapa sampai harus membawa wanita, harta, dan anak-anak?" "Aku ingin setiap prajurit menjadi bersemangat karena tak ingin istri, anak, dan hartanya dirampas jika mereka kalah," jawab Malik bin Auf. "Wahai Malik, tidak pantas engkau membawa penduduk Hawazin ini ke tengah pasukan. Bawalah mereka pulang dan bertahanlah di tempat kita tinggal yang aman dan terlindung. Setelah itu hadapilah orang-orang Muslim dengan pasukan inti. Jika engkau menang, keluarga dan hartamu tetap aman. Jika engkau kalah, setidaknya harta dan keluargamu tetap terlindung." Namun Malik tidak mau mendengar suara bijak ini. Ia bahkan mengusir Duraid dan berkata, "Aku tidak mau lagi nama Duraid bin Ash Shima disebut-sebut!" Tanggal enam Syawal tahun 8 Hijriyah Rasulullah ﷺ meninggalkan Mekah dengan 12 ribu pasukan termasuk 2 ribu orang Mekah yang memeluk Islam. Menjelang petang muncul seorang penunggang kuda, ia melaporkan bahwa Hawazin membawa seluruh harta dan ternak mereka. Rasulullah ﷺ tersenyum dan bersabda, "Itu adalah harta rampasan milik orang-orang muslim besok hari, jika Allah menghendaki. Jumlah pasukan yang besar itu membuat sebagaian prajurit muslim berkata dengan bangga, "Kali ini kita tidak mungkin bisa dikalahkan." Sebuah pernyataan yang keliru dan mengakibatkan bencana. Ketika Rasulullah ﷺ mendengar gerakan musuh di Thaif, beliau mengirim mata-mata yaitu seorang sahabat bernama Abdullah Bin Abu Hadrod al Aslamy. Abdullah melakukan pengintaian dan membenarkan persiapan musuh. Sebagai persiapan, Rasulullah ﷺ meminjam 100 baju perang dan perangkat senjata kepada Sufyan bin Umayyah yang saat itu belum masuk Islam. *_Bersambung_*.Bagian 139.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 139* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Pasukan Muslim Berangkat* Akhirnya berangkatlah pasukan muslim. Saat itu adalah tahun ke-8 Hijriyah. Di tengah perjalanan, suku demi suku datang bergabung. Karena itu ketika tiba di Marr Az Zhahran, jumlah mereka mencapai 10.000 orang! Masyaa Allah.... _Utk diketahui....Jumlah yang belum pernah disaksikan dalam sejarah Madinah._ Pihak Quraisy yang sampai saat itu belum tahu adanya bahaya akhirnya mulai curiga. Mereka mengutus Abu Sufyan untuk mengetahui apa yang terjadi. Suatu malam ketika sedang mengintai, Abu Sufyan dipergoki Abbas, paman Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Abbas membawa Abu Sufyan ke perkemahan kaum muslimin. Keesokan harinya Ia diterima Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di dalam Tenda beliau. "Kasihan engkau Abu Sufyan," sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. "Bukankah sudah saatnya bagimu mengetahui bahwa tiada Tuhan selain Allah?" "Demi ayah dan ibuku," jawab Abu Sufyan. "Engkau Sungguh orang yang murah hati, mulia dan menjaga hubungan kekeluargaan. Aku memang sudah menduga bahwa tiada Tuhan selain Allah itu sudah mencukupi segalanya." "Kasihan engkau wahai Abu Sufyan," demikian sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lagi. "Bukankah Tiba Waktunya engkau harus mengetahui bahwa aku Rasulullah?" "Demi Ayah Ibuku engkau sungguh bijaksana, pemurah dan suka menjaga hubungan kekeluargaan, namun untuk mengakui engkau adalah utusan Allah masih ada ganjalan di hatiku." Akhirnya, Abbas pun turun bicara, "Celaka engkau Abu Sufyan bersaksilah bahwa tiada ilah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah sebelum beliau menghukum mati engkau karena permusuhan keras yang telah engkau lancarkan pada Islam!" Abu Sufyan pun memeluk Islam. Kemudian Abbas berbisik, "Wahai Rasulullah, Abu Sufyan adalah orang yang suka membanggakan diri, maka berilah dia sedikit kebanggaan." "Baiklah," sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, "Barangsiapa yang berlindung di rumah Abu Sufyan, dirinya akan aman. Barangsiapa yang memasuki Masjidil Haram, juga akan aman." Setelah itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meminta Abbas memperlihatkan keagungan pasukan muslim. Dari atas bukit, Abbas dan Abu Sufyan melihat pasukan lewat barisan demi barisan. Begitu melihat bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dikelilingi pasukan Muhajirin dan Anshar, Abu Sufyan berkata,"Tidak seorangpun sanggup menghadapi mereka, Abbas. Kerajaan keponakanmu akan menjadi besar!" "Wahai Abu Sufyan, ini bukan kerajaan melainkan kenabian," "Kalau begitu akan lebih bagus lagi." Untuk mengelabui musuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengirim patroli kecil di bawah pimpinan Abu Qatadah ke arah Batan ldam 30 mil dari Madinah ke arah Syria. Tujuan ekspedisi ini untuk memberi kesan kepada orang Quraisy bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akan mengadakan serangan ke sana, bukan ke Mekah. *Fathu Mekkah* Setelah pasukan Islam lewat, Abbas berkata kepada Abu Sufyan, "Selamatkanlah kaummu." Maka cepat-cepat Abu Sufyan juga memacu tunggangannya memasuki Mekah sambil berseru, "Wahai orang-orang Quraisy, Muhammad telah datang membawa pasukan yang tidak mungkin dapat kalian lawan." "Barang siapa yang masuk rumahku, akan selamat! Barangsiapa yang menutup pintu rumahnya, akan selamat! Barang siapa yang memasuki Masjidil Haram, juga selamat!" Namun tidak semuanya menuruti Abu Sufyan. lkrimah Bin Abu Jahal memimpin sepasukan Quraisy untuk melawan. Saat itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sudah membagi pasukannya untuk memasuki Mekah dari 3 jurusan. 1. Sayap kanan dipimpin oleh Khalid bin Walid, 2. Sayap kiri dipimpin Zubair bin Awwam, 3. Sedangkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memimpin pasukan dari dataran tinggi Kida. Sa'ad bin Ubadah berseru, "Hari ini adalah hari pembantaian. Hari ini diperbolehkan melakukan segala hal yang dilarang di Kabah. Hari ini Allah menghinakan Quraisy." Mendengar kata2 Sa'ad.... Abu Sufyan terkejut..... Buru-buru dia menemui Rasulullah. .. Ketika bertemu Rasulullah Abu Sufyan bertanya,"Wahai Rasulullah,apakah engkau tidak mendengar apa yang dikatakan Sa'ad?" "Apa yang dikatakannya?" Beliau balik bertanya. "Dia mengatakan begini dan begitu,"jawab Abu Sufyan. Kemudian Rasulullah menjawab, "Justru hari ini adalah hari diagungkannya Ka'bah dan dimulyakannya Quraisy oleh Allah" Kemudian beliau mengirim utusan untuk menemui Sa'ad agar dia menurunkan bendera dan menyerahkan kepada anaknya yg bernama Qais. Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam berulang-ulang membaca surat al-Fath dengan suara sangat merdu. Beliau tidak memasuki Mekah seperti seorang penakluk namun jutru menundukkan kepala tanda syukur kepada Allah. Karena itu, beliau menunjukkan wajah tidak suka ketika dilihatnya pasukan Khalid bin Walid bertempur karena diserang oleh pasukan Ikrimah. Namun akhirnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Ketentuan Allah selalu lebih baik." Pasukan Quraisy terkalahkan dan lkrimah melarikan diri. Tiba di depan Ka'bah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menghampiri Hajar Aswad, menciumnya dan bertawaf keliling Ka'bah. Beliau menunjuk dengan busur ke arah 360 buah berhala di sekeliling rumah Suci sambil membacakan ayat Alquran, وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا _"Dan Katakanlah yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap."_ (Quran Surat Al Isra ayat 81). Maka berhala-berhala itupun dirobohkan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam masuk ke dalam Ka'bah dan bertakbir di keempat sudutnya. Beliau melihat di dalam Ka'bah ada gambar Nabi Ibrahim Alaihisallam dan Nabi Ismail Alaihissalam sedang bermain undian anak panah. Beliau mengutuk orang yang membuat gambar itu. Setelah itu Bilal naik ke atas Ka'bah dan beradzan karena waktu sholat Dhuhur telah tiba. Sebelumnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hanya mempunyai 3.000 tentara dalam Perang Khandaq menghadapi 10.000 pasukan Quraisy dan sekutunya. Kini mendadak beliau muncul di depan Mekah dengan 10.000 prajurit. Quraisy begitu terkejut dan ketakutan sehingga tidak mampu memberi perlawanan kecuali menyerah. *_Bersambung_*.Bagian 140.
*KISAH RASULULLAH ﷺ*
*Bagian 140* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد *Quraisy Masuk Islam Berbondong-bondong* Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam kemudian mengucapkan khutbah di hadapan orang-orang Mekah. "Tiada ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah Allah yang telah menepati janjiNya memenangkan hambanya Muhammad dan mengalahkan musuh-musuhNya dengan diriNya sendiri." "Sesungguhnya segala macam balas dendam, harta, dan darah semuanya berada di bawah kakiku ini, kecuali penjaga Ka'bah dan pemberi air minum kepada jamaah haji." "Wahai kaum Quraisy, sesungguhnya Allah telah mencabut dari kalian kesombongan jahiliyah dan mengagungkan keturunan. Semua orang berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah." "Wahai kaum Quraisy menurut pendapat kalian, tindakan apakah yang hendak ku ambil terhadap kalian?" Orang-orang Quraisy menjawab, "Tentu yang baik-baik, wahai saudara yang mulia dan putra saudara yang mulia." Jawaban kaum Qurasy penuh nada ketakutan dan harapan akan pengampunan. .... Beliaupun bersabda, "Pergilah kalian semua! Kalian semua bebas!" Setelah itu berbondong-bondonglah penduduk Mekah masuk Islam. Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membaiat kaum laki-laki Quraisy untuk senantiasa taat kepada Allah dan Rasulullah. Setelah itu giliran kaum wanita di antara mereka. Di antara mereka, hadir Hindun bin Uthbah, istri Abu Sufyan. Ia menyamar karena dulu telah bertindak kejam terhadap Hamzah pada perang uhud. Dalam pembaiatan tersebut. ... Tanpa memegang tangan para wanita itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam membaiat mereka agar tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, dan tidak berbohong. Di tengah-tengah Baiat itu, Hindun menyela, "Demi Allah aku terlalu sering mengambil uang Abu Sufyan, aku tidak tahu apakah hal itu di halalkan atau tidak?" Untung lah... Abu Sufyan yang saat itu hadir berkata, "Aku halalkan semua hartaku yang pernah kau ambil." " Apakah engkau Hindun binti Utbah?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam "Ya aku adalah Hindun binti Utbah."jawab Hindun. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menoleh kepada Abu Sufyan, "Maafkan ia atas perbuatannya yang lalu, semoga Allah memaafkanmu." Padahal Hindun inilah yg membayar budak utk membunuh Hamzah pada perang Uhud. Setelah Hamzah gugur, oleh Hindun jasad Hamzah dibedah dadanya dan diambil jantungnya utk dimakan..... Sampai Rasulullah marah sekali.... Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah seorang pemaaf, tidak akan pernah ada dalam sejarah seseorang yang mampu memberi maaf seperti yang dilakukan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada orang-orang Quraisy. Padahal orang-orang Quraisy inilah yang dulu membunuh para pengikut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, menghina, mencaci, melukai, memboikot, mengusir, dan memerangi Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam, tetapi ketika justru Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mempunyai kekuatan untuk membalas, beliau bersabda, "Kamu semua bebas..." 🕋*Fadhalah*🕋 Hari ketika Makkah ditaklukkan Allah melalui tentara Islam dikenal dalam sejarah dengan nama Fathu Mekkah. Pada hari itu amarah dan kebencian meledak di hati Fadhalah bin Umair. Ia tidak menerima Mekah takluk begitu saja. Diam-diam, ia pergi mencari Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam. Ketika dilihatnya beliau sedang berthawaf, Fadhalah segera mengikuti dari belakang. Di balik bajunya tersembunyi sebilah pisau mengkilat siap dihunus dan dihunjamkan. Fadhalah semakin dekat dan semakin dekat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Tangan Fadhalah masuk ke balik bajunya untuk mencabut pisau. Pikirannya dipenuhi hasrat membara untuk membunuh Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam. Tetapi tepat saat itu juga,......... Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam langsung menoleh kepadanya dan menegur, _"Apakah ini Fadhalah?"_ Agak terkejut, Fadhalah menjawab, "Ya, Saya Fadhalah, wahai Rasulullah." "Apa yang kamu pikirkan?" tanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. "Tidak memikirkan apa-apa. Aku hanya memikirkan Allah." Mendengar jawaban fadhalah........ Rasulullah Shalallahu Wassalam tersenyum. Beliau meletakkan tangannya yang sejuk di atas dada Fadhalah sambil bersabda, "Mohon ampun kepada Allah.... " Perlahan-lahan hati Fadhalah menjadi tenang. Di kemudian hari Fadhalah sendiri menceritakan kisah nya... kemudian berkata, _"Begitu beliau melepaskan tangannya dari dadaku, aku merasa tidak seorangpun yang lebih aku cintai daripada beliau."_ Allahu akbar....... Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, Fadhalah dipanggil seorang wanita yg sangat cantik... cantik sekali. Wanita itu dulu pernah disukai oleh Fadhalah. Wanita itu ingin mengajak Fadhalah bicara, namun Fadhalah berkata, _"Tidak, Allah dan Islam telah melarangku bicara bebas dengan wanita yang belum halal bagiku."_ _"Aku baru saja melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menghancurkan semua berhala. Agama Allah itu sangat jelas dan nyata, sedangkan kemusyrikan adalah kegelapan."_ Sejak hari itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melarang orang berperang di tanah suci Mekah. Beliau bersabda, _"Sesungguhnya Mekkah telah diharamkan oleh Allah, bukan oleh manusia. Tidak boleh bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menumpahkan darah dan mencabut pohon di Mekah._ Fadhalah bisa merasakan kasih sayang Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam yang begitu besar. Kasih sayang betul-betul membanjiri hati beliau yang amat lapang itu. Karena itu, tampak pada mulut beliau berupa keramahan, pada mata beliau berupa air mata, dan pada tangan beliau berupa kedermawanan. Kasih sayang adalah sifat Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wassalam yang paling menonjol dan tak seorang pahlawanpun berhasil menyamainya. *_Bersambung_*.
Jumlah Pengunjung
Silahkan dibagikan Kisah Rasulullah ini kepada saudara2 kita yg lain, semoga siapapun yg membagikan Kisah ini insyaallah akan dituliskan amal jariyah yang berlipat ganda oleh Allah SWT
Aamiin....
Barakallah fikum.
"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun..."HR.MUSLIM"